KPKB Diminta Fokus di Bisnis Utama

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana dalam Rapat Anggota Tahunan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) di Aula Igun Sarbini KPKB, Kamis (21/3/2019).

Bandung – Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengapresiasi kinerja Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) yang berhasil membukukan laba sebesar Rp4 miliar pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) di Aula Igun Sarbini KPKB, Kamis (21/3/2019).

Menurutnya, keberhasilan tersebut berkat upaya KPKB yang fokus pada bisnis utamanya, yakni simpan pinjam. Yana menilai hal itu merupakan langkah yang tepat.

“Harus bisa menahan diri, jangan terlalu ekspansif. Tapi sebaiknya tetap konsen terhadap core business-nya. Karena kebanyakan koperasi itu terlalu ekspansif memperluas usaha di luar core business-nya,” tutur Yana.

Yana pun akan terus mendorong KPKB untuk dikelola dengan baik. Sebab KPKB telah menjadi lembaga yang membantu segala kebutuhan anggotanya.

“Pemkot mendorong koperasi ini berjalan dengan baik karena sangat membantu ASN yang membutuhkan biaya mendadak, terutama pada saat sekolah atau kebutuhan-kebutuhan lain. Itu yang sering dirasakan oleh ASN (Aparatur Sipil Negara),” katanya.

KPKB memang menggulirkan sejumlah program untuk menyejahterakan anggotanya, mulai dari bantuan dana pendidikan, bantuan sosial, hingga santunan kematian. Untuk bantuan pendidikan, misalnya, KPKB hanya memasang biaya jasa 1% dari jumlah pinjaman. Sementara untuk pinjaman lainnya, biaya jasa dipatok 1,5%.

Setiap tahun, KPKB juga memberikan santunan pendidikan bagi anak anggota KPKB yang berprestasi. Jumlahnya bervariasi tergantung jenjang pendidikannya, dari Rp300.000 sampai Rp600.000. Ada pula santunan kematian bagi anggota atau keluarga anggota yang meninggal dunia. Jumlahnya Rp1 juta – Rp5 juta, ditambah bantuan biaya pemakaman Rp1 juta.

KPKB, menurut Yana, terbilang sukses mengelola koperasi. Saat ini, koperasi ini memiliki anggota sebanyak 5.198 orang dengan total aset mencapai Rp84,022 miliar. Setiap tahun, KPKB juga melakukan audit dibantu oleh akuntan publik secara profesional.

“Keberhasilan koperasi bukan hanya diukur secara kuantitatif, tetapi juga kualitatif. Itu diukur dari kepuasan anggota,” ucapnya.***