Bandung – Kondisi bayi kembar siam dempet asal Subang, Muhammad Nur Hidayah dan Muhammad Nur Syafaat yang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung kini mulai membaik. Tim RSHS berencana mulai melakukan operasi pemisahan saat usia bayi menginjak 4 bulan.

Ketua Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSHS, Prof Syarif Hidayat mengatakan, bayi yang sudah dirawat sejak 13 April tersebut kini berat badannya sudah bertambah dari 4,2 kg menjadi 4,38 kg. Saat ini juga sedang diupayakan proses fisioterapi agar bentuk tubuh bayi proporsional.

“Kondisi bagus stabil, tanda vital bagus, mendapat minum yang baik. Hanya tinggal mendapatkan pemeriksaan pendengaran dan penglihatan yang belum. Sekarang sedang dilakukan fisioterapi agar badan tidak bengkok, karena dalam kandungan di posisi yang tidak menguntungkan, sehingga agak bengkok,” ujar Syarif di RSHS, Jumat (27/4/2018).

Menurut Syarif, pihaknya terus berusaha untuk menaikkan berat badan bayi pasangan Ajis dan Dini ini hingga masing-masing berbobot 2,5 kg, dengan memberikan nutrisi sesuai berat badan dan usia. Diharapkan nanti jika beratnya sudah 5 kg, maka bayi kembar siam bisa mendapat rawat jalan di rumah sambil menunggu waktu operasi pemisahan di usia 4 bulan.

“Tentu arahan yang ketat diberikan kepada orangtua agar tidak salah memberi perawatan di rumahnya,” tambahnya.

Ia menjelaskan, untuk melakukan operasi pemisahan harus memenuhi beberapa kriteria kesehatan bayi, salah satunya hasil pencitraan yang baru dapat terlihat di usia 4 bulan.

“Sebaiknya faskulerisasi di ginjal itu harus betul-betul keliatan cermat, dan (sekarang) masih ada bagian yang belum terlihat, baru di umur 4 bulan kelihatan. Jadi nanti umur 4 bulan dipencitraan lagi, sehingga aliran darahnya lebih cermat lagi kelihatan di masing-masing ginjal, limpa, usus bayi. Sehingga proses pemisahan lebih lancar,” tuturnya.***

Sumber: PRFM