Konferensi pers film terbaru karya Pidi Baiq, Koboy Kampus "Understanding The Panasdalam," di Bandung, Rabu (9/5/2018).

Bandung – Setelah sukses dengan film Dilan 1990 yang ditonton oleh sekitar 4,3 juta masyarakat, Pidi Baiq kembali berencana menggarap film Koboy Kampus “Understanding The Panasdalam.”

Menurut Pidi Baiq, film yang mulai diproduksi bulan Juli mendatang tersebut bercerita tentang kehidupan mahasiswa Fakultas  Seni Rupa dan Desain ITB (FSRD-ITB) era tahun 1995 hingga 1998. Di masa Pemerintahan Orde Baru yang ramai oleh adanya gerakan mahasiswa untuk menuntut terjadinya reformasi.

“Di film tersebut menceritakan mahasiswa FSDR-ITB melakukan cara lain ketimbang harus demo, yaitu dengan mendirikan Negara Kesatuan Republik The Panasdalam yang penduduknya 18 orang di wilayah seluas 8×10 m,” ucapnya.

Pidi mengatakan, dalam cerita berdurasi sekitar 120 menit tersebut, juga akan dibalut dengan cerita-cerita humor para penduduknya serta percintaan yang mereka alami selama rentang waktu tersebut.

“Kita akan ceritakan semua kehidupan penduduk negara tersebut melalui ‘Koboy Kampus,” kata Pidi, kepada wartawan di Bandung, Rabu malam (9/5/2018).

Sebagai langkah penggarapan film “Koboy Kampus” ini 69 Production akan bekerjasama dengan Bianglala Productions serta tim dari The Panasdalam Movie.

Sekar Ayu Asmara, selaku Produser dari Bianglala Production Koboy Kampus “Understanding The Panasdalam” mengharapkan, film ini dapat memberikan inspirasi positif kepada masyarakat yang menonton dan terhibur.

“Dengan film ini kita harap semua orang bisa tertawa dan mendapatkan inspirasi serta penonton puas ditambah dengan lagu-lagu dari The Panasdalam Bank,” tuturnya.

Sementara itu, Produser Eksekutif 69 Production, Rois Sunandar mengatakan, keterlibatan pihaknya dalam pembuatan film ini merupakan  awal untuk ikut serta dalam meningkatkan kualitas perfilman di Indonesia dan dapat memeriahkan industri perfilman nasional yang sekarang semakin semarak.

“Mudah-mudahan film ini dapat membantu meningkatkan perfilman Indonesia dan menjadi tuan rumah di negara sendiri,” pungkasnya.***

Suparno Hadisaputro/ LPS PRSSNI Bandung