Kader Posyandu Perlu Tingkatkan Pelayanan Kesehatan dan Peka Isu Sosial

Bandung – Penjabat Sementara Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin mengajak kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) semakin menguatkan perannya dalam pelayanan kesehatan. Solihin juga meminta kader Posyandu peka terhadap isu-isu sosial.

“Upaya memelihara kesehatan reproduksi, meningatkan kualitas kesehatan ibu dan anak ini menjadi tugas kita bersama. Sebagai orang yang mengenal lingkungan, para kader juga harus berperan aktif dalam isu-isu sosial,” kata Solihin saat sambutan peresmian Gedung Posyandu Multifungsi Merkuri Kelurahan Manjahlega Kecamatan Rancasari Kota Bandung, Sabtu (26/5/2018).

Solihin menegaskan, masyarakat menaruh harapan terhadap Posyandu, termasuk yang berada di kelurahan Manjahlega Kecamatan Rancasari. Oleh karenanya Posyandu dituntut terus mengembangkan fungsi pengabdian kepada masyarakat.

“Posyandu RW 04 Kelurahan Manjahlega ini salah satu Posyandu yang berstrata mandiri multifungsi. Wajar jika banyak pihak menaruh harapan untuk terus meningkatkan semangat pengabdian,” ungkap Solihin.

Solihin memaparkan, di Kota Bandung terdapat sekitar 1980 Posyandu. Sebanyak 438 diantaranya merupakan Posyandu mandiri. Hal tersebut menjadi refleksi jika Posyandu merupakan inisiatif mandiri masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dalam bidang kesehatan.

“Kesehatan merupakan hak dasar masyarakat. Hal ini menjadi tugas kita bersama untuk meningkatkan kualitas hidup melalui pelayanan kesehatan yang baik,” jelasnya.

Lebih lanjut Solihin, mengajak ketua dan kader Posyandu berintegritas. Integritas menjadi modal dasar tercapainya tingkat partisipasi masyarakat yang datang ke Posyandu. Selain itu, dengan kapasitas yang mumpuni, para kader dan ketua Posyandu dapat memberikan pencerahan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat sekitar Posyandu.

“Sinergitas dengan kecamatan, kelurahan, LPM, maupun Perangkat Daerah (PD) akan sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan penguatan peran Posyandu. Serta sinergi dengan dunia usaha, karena Posyandu tidak bisa sepenuhnya hanya mengandalkan dana dari pemerintah saja,” papar Solihin dalam rilis Pemerintah Kota Bandung yang diterima prssnibandung.***