Jelang Rekayasa Lalu Lintas Kawasan Sukajadi-Cipaganti, Parkir Liar Jadi Sorotan

Bandung – Menjelang uji coba rekayasa lalu lintas di kawasan Sukajadi, Cipaganti, dan Jalan Setiabudi mulai Kamis (11/7), Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengingatkan jajarannya untuk mengawasi parkir liar di kawasan itu. Ia pun meminta pihak kepolisian untuk membantu menertibkan pelanggaran tersebut.

Pasalnya, parkir liar itu banyak terlihat di sepanjang Jalan Sukajadi dan tak jarang menjadi penyebab utama kemacetan lalu lintas. Kendati sudah sering ditertibkan, pengguna jalan masih sulit diingatkan agar menaati aturan lalu lintas.

Pada uji coba rekayasa lalu lintas selama 7 hari penuh itu, Yana ingin agar parkir liar itu diantisipasi lebih awal. Jangan sampai uji coba ini gagal akibat parkir liar yang timbul karena ketidaksadaran masyarakat.

“Saya minta pihak kepolisian tolong bantu agar parkir liar ditertibkan. Jangan sampai uji coba ini gagalnya karena itu. Prinsipnya kita sudah sepakat tidak ada barrier,” tutur Yana di Balai Kota Bandung, Rabu (10/7/2019).

Uji coba pengalihan arus ini terbilang cukup ekstrem. Salah satunya karena rekayasa jalan ini membalikkan arus di Jalan Cipaganti yang semula mengarah ke Setiabudi menjadi sebaliknya. Perubahan arah lalu lintas di jalur-jalur di sekitarnya juga patut menjadi perhatian.

“Saya minta semua pihak konsisten, terutama mengantisipasi jalur-jalur di sekitarnya, banyak jalan limpahan, misalnya Jalan Jurang, Pasar Sederhana, dan lain-lain,” katanya.

Sementara itu, Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Agung Reza menyatakan telah menyiagakan 110 personel saat uji coba dimulai. Semua personel itu disebar di seluruh titik yang perlu diantisipasi.

“Sebanyak 110 personel karena cukup banyak titik yang harus diplotting. Karena perubahan ini kawasan yang cukup luas, besar. Jadi cukup banyak personel yang diturunkan,” jelasnya.

Ia akan mulai mengubah arus lalu lintas pada pukul 09.00 WIB. Perubahan itu akan berlaku selama 24 jam dalam tujuh hari ke depan.

“Kita akan mulai sekitar pukul 9 pagi, diharapkan jam-jam segitu lalu lintas sudah mulai landai. Kalau terlalu pagi, lalu lintas masih padat, nanti dikhawatirkan masyarakat akan kaget sehingga malah menimbulkan kemacetan,” bebernya.

Rekayasa lalu lintas ini merupakan upaya Pemerintah Kota Bandung dan kepolisian untuk mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut. Berdasarkan hasil kajian Polrestabes Bandung, rekayasa ini diperkirakan mampu menurunkan waktu tempuh hingga 70%.

“Memang secara jarak tempuh akan bertambah, masyarakat akan melakukan perjalanan akan bertambah jarak tempuhnya. Tapi waktu tempuhnya sangat berkurang sampai dengan 70%,” katanya.

Ia mencontohkan, durasi perjalanan dari Jalan Eyckman sampai PVJ bisa sampai 40 menit jika sedang padat. Dengan rekayasa jalur yang baru, durasi perjalanan bisa ditekan maksimal hingga 5 menit dalam kondisi normal.

Kendati begitu, pihaknya juga terus mengevaluasi uji coba ini. Jika diperlukan, sepanjang uji coba ini bisa jadi ada perubahan jalur untuk meningkatkan efektivitas berkendara, terutama di jalan-jalan kecil di sekitar jalur utama.

“Nanti evaluasinya kita lihat di beberapa titik apa ada perubahan? Misalnya titik mana ada yang harus diubah? Terutama jalan-jalan kecil. Itu nanti akan kita evaluasi,” imbuhnya.***