Ibu-ibu PKK Cinambo Susun Buku Pertama Kang Pisman

Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Cinambo, Bintarsih Sekarningrum.

Bandung – Semangat Kecamatan Cinambo untuk menanggulangi masalah sampah memang tak main-main. Sosialisasi penanganan sampah dilakukan dengan membuat sebuah buku berjudul Cinambo Nyaah Ka Bandung.

Cinambo Nyaah Ka Bandung menjadi buku pertama yang mengulas soal program Kurangi Pisahkan Manfaatkan (Kang Pisman). Buku ini menjadi semakin istimewa lantaran berisikan tulisan dari ibu-ibu kader PKK di Kecamatan Cinambo.

Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Cinambo, Bintarsih Sekarningrum menuturkan, buku ini merupakan perwujudan semangat kaum perempuan untuk ikut menanggulangi masalah sampah. Menurutnya, sektor literasi ini harus ditempuh untuk penguatan gerakan Kang Pisman.

“Kami merencanakan sejak awal dari 2018 bahwa gerakan Kang Pisman tidak hanya sebatas sosialisasi dan penyediaan fasilitas, tapi bagaimana mengedukasi masyarakat itu menjadi bagian penting. Alhamdulillah dengan edukasi literasi lingkungan ini kami bisa membuat buku,” kata Bintarsih di Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cinambo, Sabtu (16/3/2019).

Bintarsih menerangkan, sekalipun buku ini digarap oleh ibu-ibu PKK namun bukan berarti tidak bisa ditulis secara serius dan professional. Pihaknya juga menggandeng penerbit Bitread Publishing guna mewujudkan buku Cinambo Nyaah Ka Bandung.

Para penulis terlebih dahulu mendapatkan pelatihan dari Bitread Publishing. Dalam workshop ini diberikan pembekalan tentang penulisan yang baik dan soal pengolahan kata.

“Karena kami dibimbing selama satu bulan selama proses workshop, dipilih mau menulis apa, judulnya, bagaimana menulis di buku, bagaimana menuangkan kata-kata. Ini tentang bagaimana Kang Pisman setelah itu kami menulis masing-masing kemudian dikumpulkan,” ujarnya.

Selain pelatihan, imbuh Bintarsih, penentuan penulis di buku Cinambo Nyaah Ka Bandung ini juga melalui proses seleksi cukup ketat. Menurutnya terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh penulis, diantaranya aktif menulis kampanye gerakan Kang Pisman di jejaring sosial.

“Ada beberapa persyaratan dari penerbit bahwa penulis harus aktif menulis di Instagram atau facebook. Setelah terpilih sekitar maksimal 15 orang, hasil seleksi kemudian dibimbing dalam workshop karena untuk membuat buku ini diperlukan tim 15 orang,” tambahnya.

Akhirnya, sebuah buku berjudul Cinambo Nyaah Ka Bandung berhasil dibuat. Di dalamnya juga terdapat sambutan Wali Kota Bandung, Oded M. Danial beserta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Salman M. Fauzi.

Cinambo Nyah Ka Bandung memuat sejumlah tulisan yang berkenaan dengan program Kang Pisman, namun dengan latarbelakang berbeda-beda. Setiap penulis mengungkapkan gagasannya sekaligus dilandasi beragam pengalaman di lapangan.

“Pengalamannya bagaimana suka duka mereka dalam mengelola sampah menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka sehari-hari itu dituangkan dalam sebuah tulisan, sehingga akhirnya terkumpulah ada sebanyak 13 tulisan. Ada juga Pak Camat memberikan inspirasi dan ide terkait Kang Pisman dan 12 orang itu kader PKK Cinambo,” bebernya.

Beragam peran dan dunia ibu-ibu pun menjadi warna tersendiri dalam buku setebal 104 halaman tersebut. Semisal salah seorang penulis bernama Erni Anwar yang membalut gagasannya lewat tulisan berjudul ‘Aku, Suamiku dan Sampah’ atau tulisan berjudul ‘Ibu-Ibu Arisan dan Bank Sampah yang dibuat oleh Athalah Dadang Iradi.

“Payungnya tentang Cinambonya Kota Bandung, spesialisasinya gerakan Kang Pisman. Buku ini lebih banyak bercerita tentang pengalaman bagaimana masyarakaat melakukan gerakan Kang Pisman,” ulasnya.

Purwarupa Cinambo Nyaah Ka Bandung telah diperkenalkan dalam acara Bazar Sampah di Taman RW 02, Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cinambo pada Sabtu (16/3/2019) pagi. Sementara International Standard Book Number (ISBN) atau kode identifikasi buku ini baru akan keluar pada 22 Maret mendatang.

“Ini baru sample, nanti mulai 22 Maret (2019) itu sudah keluar ISBN. Tapi kalau ada yang tertarik dengan buku ini silahkan bisa memesan harganya Rp55.000,” katanya.***