"Masih banyak masyarakat yang tidak tahu tanggal pelaksanaan Pilkada Serentak menjadi PR untuk KPUD," ujar Ketua Tim Survey Lembaga Survey Rectoverso Institute, Romdin Azhar, Senin (2/4/2018).

Bandung (Progo) – Lembaga Survei Rectoverso Institute merilis hasil survei pertama Pilwalkot Bandung 2018 yang dihitung semenjak waktu kampanye. Hasil survei menyebutkan ternyata hampir 50 persen warga Kota Bandung tidak mengetahui Pilkada serentak digelar tanggal 27 Juni 2018.

Menurut Ketua Tim Survey Lembaga Survey Rectoverso Institute, Romdin Azhar, hanya 50,75 persen warga Kota Bandung yang mengetahui terkait Pilkada serentak, sedangkan 49,25 persen lainnya mengaku tidak tahu. Salah satu contohnya, banyak masyarakat atau responden yang tidak tahu tanggal pelaksanaan Pilkada Serentak tersebut.

“Ini misi KPU Kota Bandung mesti kerja keras sebab sebagian besar masyarakat tidak mengetahui tanggal pelaksanaan Pilkada,” ujar Romdin dalam jumpa Pers di Jalan Progo, Senin (2/4/2018).

Romdin menuturkan, minimnya pengetahuan masyarakat mengenai pilkada serentak tersebut merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah atau KPUD Kota Bandung.

“Survey juga menilai tingkat kepuasan dari masing-masing Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bandung, dimana masyarakat meminta kepada mereka yang nantinya bakal memimpin Kota Bandung untuk 5 tahun mendatang, agar memperhatikan masalah masalah ekonomi, lapangan kerja, kemiskinan, dan perumahan layak,” ujar Romdin.

Survei ini dilakukan dari tanggal 17-25 Maret 2018 dengan jumlah responden 400 orang yang tersebar di 30 kecamatan. Survei menggunakan teknik multi stage random sampling dengan margin error 5 persen.

Evi Damayanti/ Kilas Bandung/ PRSSNI