Hadapi Revolusi Industri 4.0 Perlu SDM Berkarakter

Kardiawarman saat Sidang Terbuka Senat Unla dalam rangka Dies Natalis ke-37 Unla di Aula Unla, Kamis (4/4/2019).

Bandung – Perkembangan teknologi secara langsung telah menopang perkembangan industri yang bersentuhan langsung dengan peningkatan kualitas hidup umat manusia, dimana perkembangan teknologi ini ditandai dengan adanya revolusi indusri sejak revolusi industri 1.0 hingga sekarang dengan dimulainya revolusi industri 4.0 saat ini.

Menurut Kardiawarman dalam orasi ilmiah dengan judul “Pengembangan Profesionalisme dan iInovasi SDM yang Berkarakter Menuju Perguruan Tinggi Yang Unggul di Asean.” setiap revolusi industri menimbulkan dampak positif dan negatif dalam tatanan kehidupan umat manusia, termasuk revolusi industri 4.0.

“Revolusi industri 4.0 ditandai dengan adanya sistem dunia maya (cyber space), intelegensi buatan (artificial intelligence) dan sistem komputerisasi awan (cloud computing) yang dampaknya muncul dan hilangnya beberapa jenis pekerjaan/profesi,” ucapnya.

Kardiawarman mengatakan, untuk menghadapi revolusi industri 4.0, perguruan tinggi harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan generasi penerus yang saat ini disebut generasi milenial karena jika tidak akan tergerus.

“Hadapi revolusi industri 4.0, PT harus kembangkan SDM yang profesional, inovasi dan berkarakter yang akan mengisi era industri 4.0,” kata Kardiawarman, dalam Sidang Terbuka Senat Unla dalam rangka Dies Natalis ke-37 Unla di Aula Unla, Kamis (4/4/2019).

Kardiawarman menambahkan, ada 10 kompetensi yang harus dikuasai oleh SDM dalam menghadapi era industri 4.0, yaitu Pembuatan Logika, Intelegensi Sosial, Pemikiran Baru dan Adaptif, Kompetensi Lintas Budaya, Berfikir Komputasi. Literasi Media Baru, Lintas Disiplin, Pola Pikir Design, Managemen beban Kognitif dan Kolaborasi.

“Ke-10 kompetensi tersebut harus dilandasi oleh pendidikan karakter yang sesuai dengan situasi dan kondisi sosial dan budaya bangsa Indonesia,” ujarnya.***


Rep: Suparno Hadisaputro