Evaluasi AKB Tahap II, Kota Bandung Masuk Zona Kuning

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menunjukan skala dan standar nasional yang menyatakan Kota Bandung berada di zona kuning atau wilayah dengan zona risiko rendah Covid-19. (Foto: Humas Pemkot Bandung)

KILASBANDUNGNEWS.COM – Pada evaluasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) tahap ke-2 dalam rapat terbatas, Wali Kota Bandung sekaligus ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung Oded M Danial menyampaikan 9 poin.

Di antaranya tren perkembangan covid kata Oded menunjukan hasil baik di luar secapa TNI AD, positif aktif 32, sembuh 84,11% sedang angka kematian 9,11 persen.

“Kedua alat kesehatan kita memadai, ketiga berdasarkan pusat kota bandung masuk zona kuning atau wilayah resiko rendah. Empat, tresing dan treking terus dilakukan. Pengetesan saat ini 31.106 atau 1,25 persen penduduk kota bandung 1.594 diantaranya reaktif. Pcr sudah mencapai 0,61% atau 15.017 lebih target nasional,” papar Oded.

Terkait PSBM Kecamatan Cidadap kata Oded dari 635 orang dirapid tes ada 8 orang reaktif ditindaklanjuti tes PCR pcr hasilnya 7 negatif dan 1 konfirmasi tidak terbaca.

“Keenam berdasarkan panduan terbaru Kemenkes ada perubahan istilah ODP dan PDP, menjadi Suspek, OTG jadi kontak erat, kasus kofirmasi positif, sembuh discharge dan itu mulai berlaku minggu depan,” jelasnya lagi.

Ketujuh, buka tutup jalan masih dilanjutkan karena masih banyak warga yang belum disiplin serta memperketat pengawasan sektor yang relaksasi terutama restoran, karena masih banyak yang  melanggar aturan.

Kedelapan, Pemkot Bandung akan mempertimbangkan sektor lain untuk dibuka karena ada aspirasi. Guna menindaklanjuti bisa dibuka tetapi butuh pengawasan ketat. Sementara untuk tempat main anak, bioskop, karoke, spa dan salon tetap belum boleh buka.

“Pusat kebugaraan dan olahraga seperti biliyard bisa buka dan sembilan prinsipnya apa yang kami relaksasi dengan catatan bisa dipastikan keamanannya agar tidak ada potensi kurva naik, dan semua sektor itu harus pengajuan dan tinjau kembali serta komitmen bermartai melakukan protokol kesehatan ketat,” tegas Oded. (EVY)