Emil: Jawab Tantangan Dakwah dengan Teknologi

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bersama sejumlah warga saat pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandung Periode 2018-2025 di Halaman Kantor PCNU Kota Bandung, Jalan Sancang, Kota Bandung, Minggu (22/7/2018).

Bandung – Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil meminta agar sejumlah program keagamaan yang telah berjalan untuk terus dilanjutkan. Sejumlah program tersebut di antaranya, Magrib Mengaji dan Subuh Berjamaah.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil melontarkan hal tersebut saat pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandung Periode 2018-2025 di Halaman Kantor PCNU Kota Bandung, Jalan Sancang, Kota Bandung, Minggu (22/7/2018).

“Saya menitipkan kepada PCNU Kota Bandung untuk menjaga Magrib Mengaji dan Subuh Berjamaah. Karena kebangkitan Islam itu dimulai dari subuh berjamaah,” tegas Emil.

Emil menyampaikan hal tersebut karena dalam waktu beberapa buan ke depan akan dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat. Sedangkan Wali Kota Bandung akan dijabat oleh Oded M Danial.

Emil mengungkapkan, tantangan dakwah saat ini semakin berat. Oleh karenanya, dakwah tidak hanya cukup dengan bertemu secara fisik tetapi juga harus digital.

Oleh karenanya, Emil berpesan agar PCNU Kota Bandung juga bisa merespon dinamika dakwah dengan penguasaan teknologi.

“NU jangan sampai ketinggalan teknologi. Sering kali teknologinya sudah lari kita masih jalan. Salah satu contoh manfaat teknologi, di Kota Bandung, zakat meningkat 5 kali lipat,” terang Emil melalui rilis Pemerintah Kota Bandung.

Sementara itu, Sekretaris PC NU Kota Bandung, KH. Wahyu Afif Al-Gofiqi menyampaikan kepengurusan baru di bawah kepemimpinan KH Agus Syarif akan berfokus pada kaderisasi. Hal itu peningkatan kapasitas jamiyah Nahdlatul Ulama melalui kerjasama dengan berbagai lembaga. Termasuk bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk memberikan ruang kepada jamiyah NU menempuh pendidikan tinggi.

“Selama ini NU ditugaskan untuk ikut ‘berperang’ menjaga NKRI. Namun senjatanya tidak difasilitasi. Jadi secara kapasitas juga harus ditingkatkan,” ujar Wahyu.***