Edukasi Anggota Jadi Tantangan Terbesar Koperasi

Ketua Dewan Pengawas Koperasi Simpan Pinjam Pola Syariah BMT Itqan, Yudi Haryadi, dalam Bandung Menjawab di Ruang Media Balai Kota Bandung, Kamis (12/7/2018).

Bandung – Koperasi telah menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi nasional. Perannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat diakui sangat penting.

Hanya saja, pendidikan tentang koperasi di Indonesia belum sepenuhnya merata. Padahal, pengelolaan koperasi harus dilakukan dengan cara-cara yang profesional.

Menurut Ketua Dewan Pengawas Koperasi Simpan Pinjam Pola Syariah BMT Itqan, Yudi Haryadi, jika pengelolaanya serius, koperasi dapat menjadi soko guru perekonomian nasional.

“Tapi syaratnya 50 persen ekonomi sudah diwarnai dengan koperasi,” ucap Yudi dalam Bandung Menjawab di Ruang Media Balai Kota Bandung, Kamis (12/7/2018).

Yudi yang telah bertahun-tahun bergelut dalam dunia koperasi menuturkan, tantangan terbesar dalam mengurus koperasi adalah edukasi para anggota. Mereka harus mendapat pemahaman tentang cara kerja koperasi sehingga dapat menyejahterakan anggotanya.

“Di koperasi kami, sebelum mendapatkan pembiayaan harus mendapatkan pendidikan 3 bulan, setelah itu nanti anggota akan loyal. Kalau hanya uang orientasinya, dia akan terseleksi sendiri dan langsung keluar,” katanya.

Pada pendidikan tersebut, calon anggota Koperasi Itqan akan diberi pemahaman bahwa koperasi milik bersama. Koperasi adalah lembaga ekonomi yang dibangun bersama oleh para anggotanya.

Maka, keberhasilan koperasi tidak hanya ditentukan dari besaran keuntungan atau aset yang dimiliki. Lebih dari itu, koperasi juga harus dilihat besarnya manfaat kepada anggotanya.

“Apakah sudah memberi kontribusi ke anggotanya? Apa ada benefit untuk mereka? Jangan dilihat besar kecilnya koperasi, manfaatnya juga bukan hanya dilihat dari finansial tetapi juga edukasi,” tutur pria yang meraih anugerah sebagai Tokoh Koperasi tahun 2014 dari pemerintah pusat itu.

Kini setelah 11 tahun berdiri, Koperasi Itqan telah memiliki 12 ribu anggota dan aset senilai Rp50 miliar. Itqan juga telah memiliki beberapa cabang di beberapa kota di Jawa Barat.

Pada tahun 2014, pemerintah pusat menganugrahi Koperasi Itqan sebagai Koperasi Terbaik.***