Edan Sempur Indonesia, ‘Sang Penjaga’ Perlintasan Kereta Api

KILASBANDUNGNEWS.COM – Perlintasan kereta api menjadi salah satu titik yang rawan memicu kecelakaan lalu lintas akibat pelanggaran pengendara motor dan mobil. Padahal di lokasi tersebut biasanya sudah ada palang pintu termasuk petugas yang berjaga.

Kendati demikian, pelanggaran oleh pengendara terutama motor masih saja terjadi. Buntutnya terjadi kecelakaan kereta menabrak kendaraan hingga tak jarang menimbulkan korban jiwa.

Berangkat dari segala permasalahan itu lahir sebuah komunitas bernama Edan Sepur Indonesia. Komunitas tersebut dibentuk oleh seorang pria bernama Egief Del Haris, pada 5 Juli 2009 silam. Komunitas tersebut kini telah berusia 13 tahun.

Edan Sepur Indonesia yang bermarkas di Cirebon, pada awalnya merupakan peleburan dari komunitas Team Penelusur Rel Mati (TPRM) dan sejumlah komunitas railfans Daop I Jakarta, Daop II Bandung, serta Daop III Cirebon.

Awalnya Edan Sepur didirikan untuk mewadahi orang-orang yang menyukai segala hal tentang dunia perkeretaapian di Indonesia atau biasa dikenal sebagi railfans.

Selama 13 tahun berkiprah di dunia perkereta apian Edan Sepur kini fokus pada upaya mendisiplinkan pengendara yang banyak melanggar aturan, terutama saat melewati perlintasan kereta api.

Humas Komunitas Edan Sepur Wilayah 2 Bandung Abdullah Putra Gandhara menyebut di usianya yang ke 13 tahun, Edan Sepur terus berkomitmen menumbuhkan disiplin berkendara terutama di perlintasan sebidang kereta api.

“Sekarang kita sedang rutin-rutinnya menjalankan kegiatan ‘Disiplin Perlintasan’, karena banyak kejadian kereta ditabrak kendaraan, karena kendaraannya menerobos perlintasan,” ujar pria yang karib disapa Aga itu saat dihubungi detikjabar, Selasa (5/7/2022).

Di wilayah 2 Bandung sendiri, anggota komunitas Edan Sepur biasanya melaksanakan kegiatan Disiplin Perlintasan, Disiplin Berkereta, Jaga Lintas Bersama, hingga Napak Tilas Sejarah Perkeretaapian.

“Awalnya fokus juga pada Disiplin Perlintasan itu sejak 2014 karena banyaknya pelanggaran di ruang perlintasan kereta api,” tutur Aga.

Ia mengatakan Disiplin Perlintasan, misalnya, rutin digelar setiap seminggu sekali. Ada beberapa perlintasan di Bandung yang menjadi sasaran kegiatan tersebut, seperti perlintasan di Cimindi, Andir, Cikudapateuh, Laswi, serta Kiaracondong.

“Sampai saat ini rutin digelar setiap hari Jumat sore, lokasinya berpindah-pindah di 5 perlintasan itu. Terakhir kita laksanakan di Andir 1 Juli kemarin,” ucap Aga.

Di usianya yang menginjak 13 tahun, komunitas Edan Sepur Indonesia kian berkembang. Anggotanya saat ini mencapai ratusan orang dari berbagai kalangan.

“Saat ini kita punya 180 anggota di wilayah 2 Bandung. Latar belakangnya kebanyakan masih bersekolah dan kuliah. Ada juga yang bekerja seperti di PT KAI dan juga Dishub,” kata Aga.

Demi memperingati HUT ke 13 Komunitas Edan Sepur Indonesia, pihaknya bakal menyelenggarakan kegiatan gathering dan EDAN Qurban di Stasiun Warung Bandrek, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut.

“Puncak peringatan HUT kita gelar di Cibatu, Garut. Kegiatannya tanggal 8 sampai 10 Juli nanti,” ujar Aga. (Sumber : Detik.com)