Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Ahmad Hadadi.

Bandung – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat terus memperkuat sistem terutama server menjelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) daring/online yang akan dibuka mulai awal Juni 2018.

“Yang pertama secara sistem kita ingin lebih akurat, lebih kuat, sehingga tidak ada masalah tidak lemot (lambat) walaupun banyak yang daftar ini bisa jalan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Ahmad Hadadi, Senin (7/5/2018).

Hadadi mengatakan, berdasarkan evaluasi PPDB tahun lalu, server masih menjadi pekerjaan rumah yang acapkali menghambat para calon peserta didik ketika mendaftar.

Membludaknya pendaftar melalui sistem daring, menjadi salah satu faktor yang membuat server tidak bisa bekerja secara optimal. Guna mengantisipasi itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membantu memperkuat jaringan server pada PPDB 2018.

“Kami sudah bekerja sama dengan ITB bidang elektro. Ini tindaklanjut antara MoU Pak Gubernur dengan Bapak Rektor, kami sudah melakukan perjanjian kerjasama dengan bidang elektro. Sehingga kami akan melakukan PPDB online untuk SMA/SMK se-Jabar,” katanya seperti dikutip dari Antara Jawa Barat.

Menurut dia, beberapa kerjasama yang dijalin yakni penambahan kapasitas jaringan server. Dengan begitu, apabila saat proses pendaftaran mengalami kelebihan beban, server tidak akan melambat dan tetap optimal.

“Server akan diperkuat, kapasitasnya berapa kita tambah lagi. Sehingga diharapkan tidak ada persoalan dan kami akan tes. Ketika lagi overload, misalnya kita tes lagi padat-padatnya hingga jaringan stres, masih kuat ga? Kalau tidak berarti harus diperkuat lagi. Jadi sebelum PPDB, kita akan kita ujicoba,” kata dia.

Di sisi lain, Hadadi memprediksi calon peserta didik yang akan mendaftar mencapai 700 ribu orang untuk tingkat SMA/SMK sederajat. Jumlah tersebut belum termasuk calon peserta didik yang berasal dari luar Jawa Barat.

Disdik Jabar juga menerapkan sistem zonasi atau berdomisili radius zona terdekat sekolah, di mana 90 persen peserta dari Jabar dan 10 persen dari luar provinsi.

“Semua dihitung berdasarkan jarak terdekat sekolah, apakah nilai akademik, afirmasi miskin, prestasi, semua diukur di sana. Jadi PPDB Jabar Based On Zonasi,” kata dia.***