Dinkes Koreksi Klaster Baru Covid-19 di Kota Bandung

KILASBANDUNGNEWS.COM – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rita Verita meluruskan pernyataan Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengenai  jumlah kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 dari tiga klaster di Kota Bandung.

Menurut Rita, munculnya empat orang positif baru di tiga pasar, empat tenaga kesehatan dan dua orang ojek online yang masih reaktif, tidak bisa disebut sebagai klaster baru. Sebab, istilah klaster merujuk pada banyaknya jumlah pasien baru Covid-19 di sebuah lokasi dan dalam momen yang bersamaan.

“Enggak lah, cuma empat orang kok, kalau satu pasar semuanya (baru bisa disebut klaster),” ujar Rita, di Balai Kota Bandung, Senin (8/6/2020).

Dikatakan Rita, selama penerapan pembatasan siosial berskala besar (PSBB) Kota Bandung, pihaknya sudah melakukan rapid dan swab test terhadap kelompok yang dianggap rentan yakni pedagang pasar, tenaga kesehatan dan ojok online (Ojol).

Selama dua minggu ini, Rita mengaku sudah melakukan rapid test terhadap 1.044 pedangan di 43 pasar. Hasilnya, 45 pedagang reaktif, kemudian ditindaklanjuti dengan swab tes dan hasilnya empat orang dinyatakan positif Covid-19

Tenaga kesehatan, sambung Rita, ada 1.046 orang yang sudah dilakukan swab test langsung tanpa rapid test lebih dulu, hasilnya total ada 27 orang positif dari 30 puskesmas, termasuk empat tenaga kesehatan yang baru dilakukan swab test dua minggu terakhir.

Pun demikian dengan ojol, selama dua minggu ini ada 45 orang yang dilakukan rapid test di tiga pangkalan. Hasilnya dua diantaranya reaktif. Kini, pihaknya masih menunggu hasil swab test kedua ojol itu.

Melihat jumlah pasien positif dari tiga sektor yang sudah dilakukan rapid dan swab test, yakni pasar, tenaga kesehatan dan ojol, ketiganya tidak dapat dikatakan sebagai kluster.

Selain itu, Rita juga mengoreksi pernyataan Oded soal jumlah pasien positif Covid-19. Menurut hitungannya, hanya ada delapan pasien positif Covid-19 baru, bukan 10 pasien.

Delapan pasien positif Covid-19 tersebut terdiri dari empat pedagang pasar, empat tenaga kesehatan. Sedangkan dua pengendara ojek online, masih menunggu hasil swab test setelah dinyatakan reaktif Covid-19 berdasarkan rapid test.

“Dari 45 orang, dua orang reaktif dan sudah ditindak lanjuti dengan swab test, jadi tinggal menunggu hasilnya. Berarti tidak ada kluster baru, apalagi ojol cuma dua, dan rapid bukan swab,” katanya. (EVY)