Dedikasi untuk Negeri, BI Jabar Gelar Kuliah Umum dan Pemberian Bantuan

KILASBANDUNGNEWS.COM – Dedikasi Bank Indonesia Untuk Negeri yang dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, dilakukan pada Selasa (23/11/2021) yang dilangsungkan di kampus Universitas Katolik Parahyangan, Kota Bandung memiliki arti khusus, karena terdapat 2 (dua) agenda penting yang dilakukan secara simultan.

Pertama, kegiatan kuliah umum sebagai salah satu wujud nyata Dedikasi Bank Indonesia untuk Negeri kepada khalayak umum, khususnya kalangan akademisi mengenai Bank Indonesia dan kebijakan yang ditempuh guna mendukung pemulihan ekonomi Indonesia serta merupakan kepedulian Bank Indonesia dalam peningkatan edukasi dan informasi.

Adapun Kuliah Umum kali ini mengangkat tema “Kebijakan Makroprudensial di Indonesia Dalam Mendukung Akselerasi Pemulihan Ekonomi Indonesia”.

Dalam acara tersebut juga dilakukan acara penyerahan bantuan kepada Yayasan Disabilitas Tanpa Batas yang selain menaungi orang-orang yang memiliki disabilitas juga merupakan sebuah institusi yang tidak dikhususkan untuk suku, agama, ras atau golongan tertentu.

Yayasan tersebut pada saat ini sudah memiliki 8 posko bantuan yang tersebar di Bandung Raya dan beranggotakan 150 orang.

Juda Agung selaku Asisten Gubernur Bank Indonesia berkesempatan untuk menjadi narasumber pada kuliah umum tersebut serta sekaligus menyerahkan secara simbolis bantuan dari Bank Indonesia berupa kursi roda celebral palsy kepada Corfield Margetan dan Muhammad Adi Fadilah sebagai perwakilan dari Yayasan Disabilitas Tanpa Batas disaksikan oleh civitas akademika Universitas Katolik Parahyangan.

Bantuan berupa kursi roda yang diberikan diharapkan dapat membantu mobilisasi penyandang disabilitas serta dapat membawa manfaat dan dampak baik serta memberikan semangat saling membantu dan mendukung untuk kemajuan bangsa.

Dalam sambutannya Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto menyatakan, bahwa Stabilitas Sistem Keuangan adalah suatu kondisi prasyarat sistem keuangan nasional dapat berfungsi efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap gejolak atau kerentanan internal dan eksternal, sehingga alokasi sumber pendanaan atau pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional.

“Terwujudnya stabilitas sistem keuangan merupakan tanggung jawab bersama otoritas sektor keuangan yakni Kementrian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),” ucapnya

Lebih lanjut Herawanto memaparkan kondisi stabilitas sistem keuangan Jawa Barat per Oktober 2021 masih dalam kondisi terjaga. Hal ini tercermin pada penyaluran kredit yang terpantau meningkat menjadi 5,24% (yoy) dengan resiko yang tetap terjaga di angka 3.25%.

“Penyaluran kredit juga meningkat di sektor industri dan jasa dunia usaha sejalan dengan pelonggaran PPKM yang berdampak positif pada aktivitas ekonomi di Q4-2021,” kata Herawanto,

“Upaya pemulihan ekonomi melalui sektor riil juga memperoleh dukungan dari Pemerintah melalui realisasi penyaluran dana PEN di Jawa Barat,” tambahnya.

Herawanto menyatakan, Bank Indonesia melalui sinergi dan kolaborasi bersama pemerintah dan seluruh komponen pentahelix terkait juga berkomitmen untuk terus melakukan percepatan pemulihan dan pengembangan ekonomi daerah melalui pemberdayaan sektor rill dan Klaster UMKM.

“Percepatan pemulihan ini sangat penting menjadi perhatian kita bersama dan menjadi langkah kita bersama untuk kita semua tanpa kecuali, tanpa memandang latar belakang dan golongan kita,” ujarnya.

Herawanto menambahkan, berbagai upaya sinergi dan kolaborasi tersebut akan terus dilakukan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi Jawa Barat dan Indonesia.

“Kegiatan edukasi dalam berbagai bentuk juga akan diteruskan agar masyarakat secara umum dapat bersama-sama mengetahui upaya yang ditempuh Bank Indonesia demi mencapai akselerasi pemulihan ekonomi untuk ekonomi Indonesia bangkit. Dedikasi Bank Indonesia dalam bentuk penyerahan bantuan-bantuan juga akan terus dilakukan,” pungkasnya. (Parno)