Covid Melonjak, BOR 45 Rumah Sakit di Jabar Tembus 100 Persen

KILASBANDUNGNEWS.COM – Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di 45 Rumah Sakit (RS) rujukan pasien terpapar virus corona (covid-19) Provinsi Jawa Barat tembus 100 persen. Bahkan keterisian enam RS di antaranya melebihi 100 persen.

Berdasarkan data situs Pusat Koordinasi dan Informasi Covid-19 Jabar (Pikobar), Jabar memiliki 324 RS yang dijadikan pelayanan covid-19.

Adapun rata-rata secara keseluruhan, BOR RS di Jabar mencapai 79,34 persen alias telah terisi 11.526 pasien inap dari total tempat tidur yang berjumlah 14.528.

Enam RS yang mencapai lebih dari 100 persen yakni RS Umum Kasih Bunda Kota Cimahi yang mencapai 116,67 persen. Kemudian RS Umum Bhayangkara Brimob BOR-nya 114,29 persen; RS Umum Daerah Pagelaran Kabupaten Cianjur 111,11 persen; RS Umum Bunda Margonda Kota Depok 104,49 persen; RS Umum Daerah Kabupaten Bekasi 104,35 persen; dan RS Umum Santo Borromeus Kota Bandung 102,86 persen.

Sementara 39 lainnya yang memiliki BOR RS mencapai 100 persen tersebar di Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kota Sukabumi.

Namun demikian, dari 324 RS rujukan covid-19 di Jabar setidaknya masih ada 32 RS yang tingkat keterisiannya masih nol persen, alias sedang tidak merawat pasien terpapar covid-19.

Sementara itu BOR RS Covid-19 di Kota Bandung tembus 90 persen.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, Pemerintah Kota Bandung akan terus berkoordinasi dengan rumah sakit dalam mengupayakan penambahan tempat tidur khusus penanganan Covid-19.

Meski dalam tingkat kewaspadaan tinggi, dia mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik.

“Kami terus mendorong teman-teman rumah sakit di Kota Bandung menambah kapasitas tempat tidur. Harapannya teman-teman rumah sakit bisa menambah. Mudah-mudahan itu juga tidak dipakai,” kata Yana dalam keterangannya saat menyambangi Rumah Sakit Advent, Kamis (17/6).

Meski dari 90 persen tingkat keterisian tempat tidur di Kota Bandung setengahnya dihuni pasien luar daerah, Yana memastikan rumah sakit di Kota Bandung tetap berusaha memberikan pelayanan terbaik.

“Memang berdasarkan indikator BOR seperti kita ketahui sudah di atas 90 persen, tapi kalau kita lihat 50 persennya itu bukan warga Kota Bandung. Tentunya atas dasar kemanusiaan tidak mungkin rumah sakit menolak pasien non Kota Bandung,” ujar dia.

Apalagi saat ini wilayah terdekat yakni Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat berada dalam zona merah. Yana berharap rumah sakit di Kota Bandung harus siap melakukan langkah antisipasi.

“Tetangga kita ada di zona merah. Tentunya itu ada dampak, sehingga pasien terindikasi Covid-19 dirujuk ke rumah sakit Kota Bandung,” ucapnya.

Direktur Rumah Sakit Advent Bandung Alvin Rantung mengakui pihak manajemen terpaksa mengatur jadwal para tenaga kesehatan lebih ketat. Apalagi jumlah perawat di RS Advent terbatas.

Untuk tempat tidur, pihak RS Advent saat ini akan mengupayakan penambahan. Dari sebelumnya 48 persen kapasitas RS Advent, kini akan diupayakan menjadi 58 persen daya tampungnya khusus untuk penanganan Covid-19.

“Sekarang BOR kita sekitar dari 114 tempat tidur, dari kemampuan rumah sakit 237 tempat tidur. Kita akan tingkatkan sampai 135 tempat tidur. Ke depan, membuka lagi lantai dua gedung untuk pasien non Covid-19 menjadi tempat tidur Covid-19. Kita ada ruang ICU dengan tekanan negatif dan ventilator. Itu ada 12 tempat tidur,” tutur Alvin. (Sumber : cnnindonesia.com)