Basarnas Bandung Siaga di Enam Wisata Air

Bandung – Badan SAR Nasional (Basarnas) Bandung, Jawa Barat, telah menyiagakan sejumlah personel lengkap dengan peralatannya di enam objek wisata air yang memiliki potensi mengancam keselamatan jiwa orang saat berwisata di hari libur lebaran.

“Dalam kegiatan siaga lebaran, Kantor SAR Bandung melakukan pengamanan di beberapa tempat rekreasi khususnya di pantai, untuk pengamanan ‘water rescue’ kita fokus di beberapa tempat,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Slamet Riyadi kepada wartawan di Bandung, Sabtu (16/6/2018).

Riyadi menuturkan, objek wisata air seperti pantai seringkali menjadi daerah tujuan bagi masyarakat yang ingin mengisi waktu libur lebaran.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, kata dia, telah menyiapkan personel sebanyak 95 orang dibantu potensi SAR di masing-masing daerah wisata untuk siaga memberikan bantuan bagi wisatawan yang membutuhkannya.

“Ada 95 orang ditambah personel dari beberapa potensi SAR, dan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan dapat meminta bantuan ke posko terdekat atau telepon ke 022 7780437 atau ‘call center’ 115,” katanya.

Objek wisata yang menjadi prioritas pengamanan Basarnas Bandung antara lain kawasan transportasi perairan Pantura di Cirebon, objek wisata Pantai Cipatujah di Kabupaten Tasikmalaya.

Selanjutnya objek wisata Pantai Santolo di Kabupaten Garut, Pantai Pangandaran di Kabupaten Pangandaran, kemudian wisata danau Jatigede di Kabupaten Sumedang dan Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta.

“Kita siapkan posko dan ada juga mobile patroli,” katanya seperti dikutip laman Antaranews Jabar.

Slamet Riyadi mengimbau masyarakat yang mengunjungi objek wisata air seperti pantai untuk selalu mematuhi peraturan yang berlaku, seperti tidak berenang di zona bahaya atau melewati batas waktu.

Selain itu, lanjut dia, para orang tua agar selalu mengawasi anak-anaknya dan disarankan menggunakan alat pelindung atau pengaman saat berenang.

“Sebisa mungkin gunakan alat pelindung diri, ‘life jacket’ atau pelampung,” katanya.

Ia menambahkan, kondisi pantai selatan memiliki karakter gelombang laut yang berbahaya sehingga perlu diwaspadai agar tidak terjadi kecelakaan laut menimpa wisatawan.

“Kita ketahui daerah pantai Selatan memiliki gelombang yang besar dan terdapat beberapa palungan di pantainya, maka diharapkan para wisatawan untuk menuruti peraturan yang berlaku,” katanya.***