Fakta dan Data Pilwalkot Bandung 2018

Tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bandung berfoto bersama sebelum mengikuti Debat Publik pertama yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Kota Bandung di Hotel BnB, Kota Bandung, Minggu (25/3/2018). Foto: Istimewa

Bandung – Bersama dengan 16 kota/kabupaten lain di Jawa Barat, Kota Bandung kembali menggelar pemilihan Wali Kota (Pilwalkot). Ini merupakan kali ketiga Kota Bandung menggelar pemilihan Wali Kota secara langsung.

Sebanyak tiga pasangan calon mengkuti Pilwalkota 2018 ini. Ketiganya yaitu Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat, Yossi Irianto-Aries Supriatna, dan Oded M. Danial-Yana Mulyana.

Wali Kota terpilih akan memimpin Kota Bandung untuk peroiode 2018-2013. Berikut sejumlah fakta dan data Pilwalkot Bandung 2018:

1. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung telah menetapkan sebanyak 1.659.017 pemilih masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Jumlah DPT tersebut terdiri dari 826.393 pemilih laki-laki dan 832.624 pemilih perempuan dari 30 kecamatan di Bandung.

2. Jumlah pemilih di Pilwalkot 2018 ini bertambah sebanyak 209 orang dibandingkan Pilwalkot 2013 lalu. Pada Pilwalkot 2013 lalu, terdapat 1.658.808 pemilih yang masuk DPT. Di dalamnya, terdapat kurang lebih 30 ribu pemilih baru.

3. Wilayah dengan DPT paling banyak yaitu Kecamatan Bandung Kulon dengan 91.018 pemilih. Sedangkan DPT terendah yakni Kecamatan Cinambo sebanyak 15.740.

4. Untuk menyalurkan aspirasi, KPU Kota Bandung menetapkan 4.419 tempat pemungutan suara di 151 kelurahan. Di setiap TPS, KPU Kota Bandung telah menugaskan 9 orang personel, termasuk 2 orang petugas keamanan dari unsur Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas).

5. KPU Kota Bandung telah menyiapkan 10 TPS yang lokasinya berdekatan dengan rumah sakit di Kota Bandung. Tujuannya agar KPU bisa melayani pemungutan suara bagi pasien, penunggu pasien, dan petugas kesehatan di rumah sakit. Syaratnya, para pemilih harus memiliki formulir A5 untuk bisa berpartisipasi dalam pemilu ini.

Menurut Ketua KPU Kota Bandung, Rifki Alimubarok, TPS khusus yang paling besar yaitu RSHS dan Al Islam.

“Problem kita, mereka nggak mungkin pulang ke Garut dan Tasik. Jadi harus punya formulir A5,” ujarnya.

6. Pemerintah Kota Bandung menargetkan partisipasi pemilih tahun 2018 ini mencapai 70 persen. Pada Pemilu tahun 2013, partisipasi pemilih di Kota Bandung hanya 60,47 persen, sedangkan pada tahun 2008 mencapai 69 persen.***